Powered by Blogger.

6/13/2017

Tag:

Kenangan Mengaji kepada Guru Alm. Kombes Kasirun Sihotang dalam Ilmu Ushuluddin

Suasana sebuah pengajian yang diselenggarakan oleh PMPS, didirikan oleh Alm. Kombes Kasirun Sihotang, sebagai ketua pertama. Pada pertemuan ini, peralihan dari ketua kedua, Ust Sabar Hutagalung dilaksakaan kepada ketua ketiga, Jukifli Marbun, murid dari almarhum. Kini PMPS telah dipimpin oleh ketua berikutnya
Bulan ramadhan merupakan bulan yang berkah. Hari per hari diisi dengan ibadah, doa dan munajat untuk mengharapkan ridha Allah SWT.

Di antara doa adalah mememohon kepada Allah SWT menerima amal baik seluruh muslimin dan muslimat yang telah berpulang, termasuk ayahanda, guru-guru dan lain sebagainya.

Penulis (baca), teringat pengalaman berguru dan mengaji kepada paman dan sekaligus menjadi guru, Alm. Kombes Kasirun Sihotang dalam ilmu ushuluddin.

Dia merupakan putra terbaik Pakkat, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Saat berdinas di kepolisian, berbagai prestasi diraihnya dan tentunya ini menjadi role model bagi perantau Pakkat yang datang ke Jakarta.

Walaupun begitu, semua itu tak membuatnya lupa dengan kampung halaman. Perhatian berupa dukungan materi dan non-materi selalu diberikannya kepada masyarakat Pakkat saat pulang kampung.

Satu yang unik dari kepribadiannya adalah saat dia mempunyai kebiasaan untuk membantu minimal satu orang per anggota keluarga masyarakat di Pakkat untuk bekerja di Jakarta. Artinya, dicarikan pekerjaan.

"Kalau salah satu anggota keluarga bisa menjadi pegawai negeri, polisi atau tentara, pasti dia akan membantu keluarganya lainnya dari himpitan ekonomi dan sosial," katanya saat itu kepada Julkifli Marbun, penulis.

Dan itu terbukti benar, dengan banyaknya keluarga Pakkat di Jakarta yang terbantu dengan kebiasaanya tersebut.

Cerita itu, didapat penulis saat berkunjung ke rumahnya, di Pasar Minggu, saat itu, sekitar tahun 1993.

Walau hanya dua minggu, berbagai ilmu didapat oleh penulis dari hasil diskusi dan mendengarkan wejangan.

Salah satu cerita yang mengharukan adalah saat, sebagai sulung, dia harus ikut membantu ibunda mengurus adik-adiknya, usai wafatnya ayahandanya.

Dia mengatakan sangat terbantu ketika Hj. Rotua Sitohang (baca), sepupunya, menetap di rumahnya, karena sambil sekolah, dan merawat keperluan sehari-hari mereka.

Dan, kesan itu tak pernah dilupakannya, khususnya ketika alm. Jureman Marbun (Mahmun Syarif Marbun) yang ketika itu baru lulus dari Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, berusaha mendekati dirinya agar bisa berkenalan dengan Hj. Rotua.

Putra Siniang, Pakkat itu, akhirnya berhasil mempersunting Hj. Rotua dan dikaruniai tujuh putra dan putri, salah satunya penulis.

Di sela-sela cerita tersebut, dia selalu membuka kajian ushuluddin dari buku Bibel, Qur'an dan Sains Modern (La Bible, le Coran et la Science) dikarang Maurice Bucaille yang diterbitkan pada tahun 1976 di Perancis.

Halaman demi halaman, bab demi bab dibahas satu per satu dengan sangat detail. Termasuk bagaimana memahami kata-kata dan logika yang dipakai Bucaille dalam mempertahankan argumentasinya.

Terkadang, pembahasan bisa sampai pukul dua malam dan dimulai setelah shalat Isya setiap harinya.

Salah satu pembahasan yang membuat penulis terkagum adalah bagaimana dia menjelaskan argumentasi Bucaille soal rotasi dan revolusi bumi, bulan dan matahari.

Diakui, dalil akli yang diterapkan oleh Bucaille tidak bersifat permanen, karena teknologi antariksa terus berkembang dengan penemuan fakta-fakta terbaru.

Guru Kasirun Sihotang, yang pernah menjadi dosen di sekolah kepolisian, Ka Prodiploma Dit Progsar STIK Lemdikpol, menjelaskan bahwa hal itu bukan kendala untuk meyakini kebenaran seluruh isi Alquran. Allah SWT Maha Benar dan Maha Mengetahui.

Di akhir hayatnya penulis terus meng-update teori-teori Bucaille (dikenal dengan istilah Bucaillism) dengan beliau. Dan ternyata semua isinya masih diingat dengan benar.

Khususnya, saat dia mendirikan paguyuban Punguan Muslim Pakkat di Jakarta dan sekitarnya (PMPS) dan sekaligus menjadi ketua pertamanya.

Setiap pertemuan dan arisan di paguyuban tersebut selalu diisi dengan kajian-kajian ilmiah yang didapat dari berbagai literasi buku dan pengalaman pribadi di dunia kerja maupun pengalaman bermasyarakat.

Warga Pakkat di Jakarta kemudian berduka saat mendengar khabar wafatnya beliau di Jakarta karena sakit. Semua warga PMPS berdatangan dari berbagai penjuru Jakarta, khususnya dari Tangerang tempatnya berdomisili.

Pelayat berebut untuk menghantarkan jenazahnya. Warga merasakan duka yang mendalam atas kepergian tokoh yang sangat dihormati. Penulispun harus bersusah payah memasuki rumah duka yang macet total.

Namun, berbagai diskusi yang penulis terima dari beliau saat menjenguk di Rumah Sakit Polri, menandakan khusnul khotimah karena masih menyempatkan diri membahas topik-topik keagamaan di kala masih perawatan.

Ust Sabar Hutagalung, kemudian mengganti posisinya sebagai Ketua PMPS dan kemudian pada periode ketiga dipimpin oleh Julkifli Marbun, penulis, yang pernah berguru dengannya. Kini kepengurusan PMPS terus bergulir dengan ketua-ketua baru.

Semoga amal baik dan pengalaman berguru dengan Alm. Kombes Kasirun Sihotang dapat menjadi amal jariyah yang terus mengalir kepada almarhum di alam barzakh.

Begitu juga doa kepada Allah SWT agar selalu merahmati guru-guru penulis, yang masih hidup atau yang sudah wafat, khususnya alm ayahanda Jureman Marbun yang dikenal dengan nama Mahmun Syarif Marbun semasa studi di Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Mandailing  Natal, Tuan Guru Syeikh Ali Akbar Marbun, dikenal dengan sebutan Buya Ali Akbar Marbun, kini Rais Syuriah PBNU, Ketua Dewan Ulama Jamiyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) dan pengasuh Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar.

Juga kepada guru KH. Ibrahim Lubis, Ketua MUI Pakkat, guru-guru di sekolah, pesantren, guru-guru di India (baik dalam ilmu hadits maupun lainnya), Yordania (sastra arab) dan lain sebagainya yang tak bisa disebut satu persatu.

Allahummagfirlahu warhamhu.

Julkifli Marbun

About Admin2

Blog ini dibuat oleh Ketua PMPS periode ketiga secara pribadi untuk silaturrahmi. Usai pergantian kepengurusan,blog dipertahankan sebagai media bagi mempererat dan menyimpan memori yang baik.

0 comments:

Post a Comment

 

Ads